Rabu, 15 Juni 2011

MAULID NABI MUHAMMAD

Maulid Nabi Muhammad SAW
HIKMAH MAULUD NADI MUHAMMAD SAW
Ustadz Ali Choril

Allah SWT menciptakan umat-NYA untuk menyembah NYA.DAN MENGENAL Rosulnya,terdapat ciri pencint Rosul:
1. Banyak menyebut dan mengingat yang kita cintai yaitu Allah SWT dan Rosul Nya.Dengan menaati printah NYA dan menjauhi larangan NYA,dan tidak mengikuti ajakan SETAN.Supaya kita tidak mengikuti ajakan setan,terdapat ayat untuk mencegah kita mengikuti godaan setan yaitu: "NIAKHO FULLOH".
Seseorang yang mencintai dan menyanyangi ALLAH SWT dan Rosul Nya akan menjadikan 'AL WISKI' baunya wangi walau tidak pakai parfum,tetapi jika tidak maka bau keringatnya akan lebih busuk.
Terutama bagi anak - anak remaja jangan pernah kalian sia-siakan masa remaja kalian,karena masa remaja adalah masa keemasan.Sehingga kita tidak akan menyesall nantinya.
Seorang muslim/muslimah sebaiknya mati dalam keadaan beriman,maka akan dilampangkan kuburannya dan dipermudah.Tetapi bila mati tidak dalam keadaan beriman,akan susah.
2.Taat kepada yang diminta Allah SWT dan Rosul Nya
Hal tersebut terdpat dalam Al-Qur'an sebagai pedoman umat manusia di kehidupan ini.Seperti halnya perihal sholay\t yg diminta yaitu sholat 5 waktu,sebagai kamu muslim dan muslima sehendaknya kita harus menjalankan sholat 5 waktu dan hal - hal lainnya yang dianjurkan.Sebagai bekal nanti diakhert.
3.Rela berkorban Demi Allah SWT dan Rosul Nya
Pengporbanan itu bisa dalam bentuk menjadi ank yang soleh atau solehah,menjalami perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Dan didalam satu hari minimal kita harus bisa mengucapkan 9 kali Solawat untuk Nabi Muhammad SAW.agar kita selalu diberkahi.
Dan mulailah melakukan kewaiban mu seperti sholat,karena suatu saat nanti pasti kita akan merasakan manfaat sholat yang telah kita lakukan.


Jadilah orang yang yang mencintai Allah SWT dan Rosul Nya , ,!

saya sebagai penulis mohon maaf sebesar besarnya.bila dalam penulisan ini ada kesalahan dalam penulisan ataupun penjelasannya.

Jumat, 20 Mei 2011

Cerpen Kriminal



Tamu
Senja itu langit terlihat cerah. Semburat merah cahaya matahari masih terlihat di batas cakrawala. Di ujung jalan desa terdapat sebuah rumah yang mungil dengan halaman yang sangat asri. Di rumah itulah Rosan beserta istri dan seorang putranya tinggal. Mereka belum lama tinggal di desa tersebut tetapi para tetangga telah mengenal mereka dengan baik karena pak Rosan sekeluarga senang bersilaturahmi.
Tok ...tok...tok. Assalamualaikum !” Terdengar ketukan pintu dan ucapan salam dari luar. “Waalaikum salam “.Rosan bangkit dari duduknya dan membuka pintu. “ Pak Haidori !. Silahkan masuk!. Wah senang sekali bapak mampir ke rumah saya”. Haidori adalah teman bisnis Rosan. Dia berasal dari Surabaya. Petang itu dia datang bersama dua orang temannya Said dan Wanto. Bertiga mereka segera masuk ke ruang tamu mengikuti Rosan si tuan rumah.
Bu...bu .. . Ini ada tamu !”. Segera saja Rosan memanggil Jamilah,istrinya, yang masih sibuk di dapur. “ Oh pak Haidori”. Bagaimana khabarnya pak? Keluarga di Surabaya sehat?. Dengan ramah Jamilah menyambut ketiga tamunya. “ Alhamdulilah bu ,Saya dan keluarga di Surabaya sehat. “Oh iya, ini kenalkan kedua teman saya Said dan Wanto”. Dengan penuh sopan Jamilah mengangguk dan tersenyum ramah pada kedua orang tersebut. “ Maaf, saya buatkan minum dulu”. Segera Jamilah pergi ke dapur membuatkan minum bagi suami dan ketiga tamunya.
Petang itu Rosan dan Jamilah benar –benar berusaha menyenangkan tamu mereka. Mereka menghidangkan makanan, minuman atau camilan yang lezat agar ketiga tamunya senang. Keluarga itu tidak pernah menyadari bahwa tamu-tamu itu datang dengan sebuah rencana yang keji.
Senja semakin merayap. Malampun datang menjelang. Desa itu semakin senyap. Hanya suara –suara binatang malam yang terdengar. Desir angin malam begitu dingin seolah-olah ingin memberi khabar bahwa setan-setan jahat sudah merasuk ke hati Haidori, Said dan Wanto,menuntun mereka untuk melaksanakan rencana jahat mereka. Sementara itu Rosan beserta istrinya begitu bahagia tanpa memiliki prasangka buruk terhadap tamu-tamunya.Canda,gelak tawa mengiringi perbincangan mereka
Tak lama kemudian gema azan Isya terdengar dari Masjid di seberang jalan. Rosan segera menyudahi pembicaraanya. “ Maaf pak Haidori. Saatnya shalat Isya. Bagaimana kalau kita shalat berjamaah”. “ Oh ya pak Rosan. Boleh kami ke belakang sebentar ?” “ Silahkan pak. Saya dan istri menunggu di tempat shalat. Pak Haidori jadi imamnya ya!” “ Dengan senang hati pak Rosan. Saya mau berwudhu dulu”
Haidori , Said dan Wanto pergi ke tempat wudhu di dekat dapur rumah tersebut. Rencana yang sudah tersusun rapi segera dilaksanakan yaitu menghabisi nyawa penghuni rumah dengan racun apotas yang dimasukkan dalam minuman . Tetapi rencana itu berubah ketika mereka melihat kapak di gudang dekat kamar mandi. Diputuskan Said dan Wantolah yang menjadi eksekutornya. Aroma kematian menyeruak dari tempat wudhu berhembus menuju tempat shalat.
Ayo pak Rosan,bu Jamilah kita shalat sekarang”. Dengan tersenyum manis Haidori mengajak calon-calon korbannya. “ Lho pak said sama pak Wanto belum kesini juga. Mereka sedang apa pak?” Rosan bertanya keheranan “ Anu, mereka sedang ke kamar kecil sebentar. Sudahlah pak Rosan, kita shalat saja dulu!”, kata Haidori
Haidori menjadi imam dengan tenangnya. Sementara Rosan dan istrinya shalat dengan khusyuk ,tiba-tiba Said dan Wanto muncul dari belakang . Dengan sekuat tenaga mereka mengayunkan sisi belakang kapak pada kepala Rosan . Rosan terjatuh dan tewas seketika. Belum sempat menyadari apa yang terjadi dengan suaminya , Jamilahpun terjatuh dan tewas setelah mendapatkan pukulan serupa. Haidori , Said dan Wanto segera menyeret kedua korbannya ke ruang tamu.
Bu... ibu tolong buka pintunya !” Suara diluar mengagetkan Haidori dan kedua temannya. Ternyata Dedi ,anak Rosan dan jamila , baru pulang ke rumah. Segera Haidori memberi isyarat pada Said dan Wanto untuk bersembunyi dibalik pintu. Pelan-pelan Haidori membuka pintu untuk korban selanjutnya. “ Bapak siapa? Bapak ibu saya ada dimana ?” Dedi bertanya dengan heran “ Saya teman bisnis bapak kamu. Orangtua kamu ada di.......” . Haidori menjawab sambil memberikan isyarat kepada Said dan Wanto. Kedua eksekutor tersebut segera menjalankan tugasnya dengan baik. Dedi mendapatkan pukulan tanpa sempat memberikan perlawanan. Tubuhnya limbung dan akhirnya jatuh terkapar tidak berdaya. Dia tewas tak lama kemudian.
Ketiga pembunuh berdarah dingin itu bekerja dengan cepat. Selanjutnya mereka memasukkan ketiga jenazah tersebut kedalam mobil keluarga tersebut. Malam semakin larut ketika mobil itu di bawa ke suatu tempat yang sepi dan jarang dilalui kendaraan. Mobil dengan ketiga jenazah didalamnya kemudian di bakar. Api berkobar melahap mobil beserta isinya.Haidori sang otak pembunuhan beserta eksekutornya menyeringai puas.Setan-setan semakin berpesta pora ketika anak keturunan Adam terjerumus dalam dosa.
Keesokan harinya penduduk di sekitar desa Kluncing gempar. Di pinggir sebuah jalan ditemukan sebuah mobil yang terbakar dengan ketiga jenazah yang sudah tidak bisa dikenali lagi. Pihak kepolisian kesulitan mengidentifkasi ketiga jenazah tersebut karena kondisi jenazah gosong. Akhirnya ketiga korban dibawa ke Rumah Sakit di Surabaya untuk test DNA. Dugaan awal ketiga korban adalah korban pembunuhan.
Peristiwa pembunuhan sadis ini tersebar menjadi bahan berita baik di media cetak ,radio maupun televisi. Adalah sebuah keluarga di Banyuwangi yang meyakini bahwa ketiga jenazah adalah Rosan ,istri dan Dedi anak mereka. Berdasarkan nomor pelat mobil itu mereka memastikan ketiga korban benar-benar kerabat mereka. Apalagi sudah beberapa hari Rosan dan keluarganya tidak ada di rumah tanpa ada pemberitahuan apapun. Setelah dilakukan test DNA terbukti bahwa ketiga korban adalah Rosan, Jamilah dan Dedi.
Akhirnya setelah melkukan penyelidikan intensif aparat kepolisian Banyuwangi berhasil menangkap Haidori ,Dalang dari pembunuhan sadis tersebut. Sementara Said dan Wanto masih dalam pegejaran aparat.


Selasa, 01 Maret 2011

Percobaan fisika

Alat dan bahan :

  • triplek
  • kabel
  • baterai
  • lampu
  • saklar
  • lem kayu
Cara pembuatan :
  1. Membuat kotak lampu dengan memotong enam bagian triplek kemudian triplek dilem membentuk balok/kubus.
  2. Merancang dan merangkai semua peralatan listrik serta menentukan letak lampu, letak baterai, panjang kabel, dan letak saklar.
  3. Setelah semua telah terangkai, rangkaian listrik diuji terlebih dahulu untuk menghindari kemungkinan tidak menyala.
  4. Setelah semua terangkai dengan baik, pasang semua peralatan listrik yang telah jadi kedalam kotak triplek sesuai dengan letak-letak yang telah ditentukan
  5. Pasang 2 lampu dalam dua sisi yang berhadapan.
  6. Lubangi satu sisi triplek tepat didekat lampu
  7. sisi didepannya diberi obyek untuk percobaan
  8. setelah semua terpasang, tutup bagian atas triplek
Fungsi dan maksud percobaan :
  1. Mengetahui bahwa cahaya bergerak lurus.
  2. mengetahui bahwa mata yang dekat dengan cahaya akan tidak bisa melihat obyek didepanya karena silau
  3. mengetahui bahwa obyek yang dekat dengan cahaya dapat terlihat dengan jelas

Kamis, 03 Februari 2011

kalimat utama dan kalimat penjelas

  1. Kalimat Utama atau Kalimat Pokok adalah kalimat yang digunakan sebagai tempat menuangkan pokok pikiran atau gagasan utama. Pokok pikiran atau gagasan utama sama dengan ide pokok gagasan pokok.
Ciri-ciri kalimat utama:
a.Biasanya diletakkan pada awal paragraph, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian akhir paragraph.
b.Suatu kalimat berisikan kalimat utama ditandai oleh kata-kata kunci seperti:
  • Sebagai kesimpulan….
  • Yang penting….
  • Jadi, …..
  • Dengan demikian…
c. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas adalah kalimat yang berisi gagasan yang mendukung atau menjadi penjelas kalimat utama. Kalimat-kalimat penjelas tersebut dalam setiap paragraph harus membentuk satu kesatuan gagasan.
Ciri-ciri kalimat penjelas:
a. Berisi penjelasan seperti:
  • Contoh-contoh
  • Rincian
  • Keterangan
  • Dll.
b. Kalimat penjelas biasanya memerlukan kalimat penghubung.
c. Selalu menghubungkan kalimat-kalimat dalam paragraph.

sumber : http://nti0402.wordpress.com/2010/10/20/paragraf/